Dipimpin Eki Pitung, Dewan Adat Bamus Betawi Canangkan 2 November Sebagai Hari Batik Betawi
Jakarta, temponews.online - Dewan Adat Bamus Betawi telah mencanangkan tanggal 2 November, sebagai Hari Batik Betawi.
Disaksikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Kebudayaan Provinsi DK Jakarta, Banom (Badan Otonom) Mpok None Bamus Betawi menggelar acara Jakarta Fashion Batik Carnival sekaligus Pencanangan Batik Betawi dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2024.
Eki Pitung (M Rifki) selaku Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, menyampaikan kegiatan ini dihadiri sejumlah pihak, di antaranya:
Irini Dewi Wanti, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan dari Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia.
Prof. Dr. Ridwan,M.Si.Phd Prince M.S. Ridwan The Head Ambassador of Sovereign Knightly Order of The Kingdom of Prussia, Russia for Indonesia.
Acara ini bertajuk "Jakarta Batik Carnival" menyambut Hari Batik Nasional.
"Kita Dewan Adat Bamus Betawi mencanangkan Hari BATIK BETAWI, Agar kedepan sekolah - sekolah dasar atau menengah atau para guru-guru dapat menggunakan Batik Betawi dalam satu hari itu, dibiasakan untuk anak-anak sekolah, jadi bukan saja Batik sekolahnya atau Tutwuri Handayani tapi kudu pakai Batik Betawi," ujar Eki.
"Jadikan budaya kearifan lokal ini di Jakarta ornamen Batik Betawi kudu dikenalkan dan menjadi kebanggaan," tambah Eki Pitung.
Jakarta Fashion Batik Carnival digelar pada 1-3 November 2024 bertempat di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Rangkaian kegiatan dalam Jakarta Fashion Batik Carnival selama 3 hari ini antara lain, Parade Fashion Batik Carnival, Run Way Fashion Batik (300 orang peserta), Workshop Batik Betawi, Pencanangan Batik Betawi, Mini Galeri Batik Betawi, Lomba-lomba serta Bazar Multy Produk.
Ketua Banom Mpok None Bamus Betawi, Hj. Decy Widhiyanti, S.E. dalam sambutannya menjelaskan organisasi Mpok None adalah badan otonom dari Bamus Betawi yang mewadahi bidang perempuan dan anak dengan program yang berfokus pada kegiatan pendidikan sosial budaya perempuan dan anak.
Mpok Decy sapaan akrabnya juga menjelaskan tujuan acara ini adalah sebagai wadah pelestarian budaya Betawi.
“Saya ingin generasi anak-anak kita tahu pakaian adat dan budaya Betawi serta cara pemakaiannya karena banyak sekali yang masih belum paham soal ini”, jelasnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para tokoh Betawi yang telah berkontribusi dalam pelestarian budaya Betawi.
“Saya menyampaikan apresiasi terutama kepada para tokoh Betawi yang telah lama memberikan pengetahuan pengembangan kelestarian budaya Betawi”, ujarnya.
Dalam kesempatan ini beberapa tokoh Betawi, profesi, praktisi mendapatkan penghargaan dari UN ECOSOC PBB ASIA PACIFIC dan di berikan oleh Prince M.S. Ridwan The Head Ambassador of Sovereign Knightly Order of The Kingdom of Prussia, Russia for Indonesia.
Penghargaan sudah diajukan oleh Ketua Banom Mpok None, Hj. Decy Widhiyanti sejak 3 bulan yang lalu.
Irini Dewi Wanti, S.S., M.SP. selaku Direktur Pelindungan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat mengapresiasi dan mensupport kegiatan ini.
“Tentunya kegiatan ini bagaimanapun merupakan bagian pelestarian kebudayaan dan menjadi kewajiban bagi semua warga Indonesia apakah itu perorangan ataupun komunitas untuk menjaganya”, ujarnya.
Ia pun menyinggung soal Jakarta kedepan sebagai kota Global, sehingga berharap masyarakat Betawi dan adat budaya bisa terus lestari.
“Jakarta sebagai kota global tentunya mempunyai dampak tersendiri ya, oleh karena itu kita berharap masyarakat Betawi masih punya ruang ekspresig untuk menunjukkan kebudayaannya”, harapannya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Hj. Decy Widhiyanti, S.E. (Ketua Banom Mpok None Bamus Betawi), Irini Dewi Wanti, S.S., M.SP. (Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbud), Prince M.S. Ridwan (Kepala Duta Besar Rusia untuk Indonesia), Perwakilan Dinas Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta, serta tokoh betawi lainnya. Rill/Red