Mengenang Dalang Nyentrik Ki Kentus Susmono
Jakarta, Kompasline News - Siapa yang tak kenal dengan Ki Enthus? Beliau adalah Dalang yang namanya begitu dikenal, khususnya bagi pemerhati budaya di Indonesia dan dunia.
Dalang yang bernama lengkap Enthus Susmono ini, lahir pada 21 Juni 1966 di Kramat, Kabupaten Tegal. Beliau sudah sejak kecil hidup di lingkungan keluarga dalang. Ki Enthus sendiri merupakan putra semata wayang dari Dalang Wayang Golek Tegal, Soemarjadihardja, dengan istri ketiganya, Tarminah.
Tidak sampai disitu, kakek moyangnya, R.M.Singadimedja, juga merupakan dalang terkenal asal Bagelen, pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram.
Dikutip dari Wikipedia, Ki Enthus, begitu sapaannya, dengan segala kiprahnya yang kreatif, inovatif serta intensitas eksplorasi yang tinggi, telah mengantarkan dirinya menjadi salah satu dalang kondang dan terbaik yang dimiliki Indonesia. Pikiran dan darah segarnya mampu menjawab tantangan dan tuntutan yang disodorkan oleh dunianya, yaitu jagat pewayangan.
Gaya sabetannya yang khas, kombinasi sabet wayang golek dan wayang kulit membuat pertunjukannya berbeda dengan dalang-dalang lainnya. Ia juga memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menyusun komposisi musik, baik modern maupun tradisi (gamelan).
Kekuatan mengintrepretasi dan mengadaptasi cerita serta kejelian membaca isu-isu terkini membuat gaya pakeliran-nya menjadi hidup dan interaktif. Didukung eksplorasi pengelolaan ruang artisitik kelir menjadikannya lakon-lakon yang ia bawakan bak pertunjukan opera wayang yang komunikatif, spektakuler, aktual, dan menghibur.
Pada tahun 2005, dia terpilih menjadi dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia yang diselanggarakan di Taman Budaya Jawa Timur. Dan pada tahun 2008 ini dia mewakili Indonesia dalam event Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali.
Ia adalah salah satu dalang yang mampu membawa pertunjukan wayang menjadi media komunikasi dan dakwah secara efektif.
Pertunjukan wayangnya kerap dijadikan sebagai ujung tombak untuk menyampaikan program-program pemerintah kepada masyarakat seperti: kampanye, anti-narkoba, anti-HIV/Aids, HAM, Global Warming, program KB, pemilu damai, dan lain-lain. Di samping itu dia juga aktif mendalang di beberapa pondok pesantren melalui media Wayang Wali Sanga.
Kemahiran dan ‘kenakalannya’ mendesain wayang-wayang baru/kontemporer seperti wayang George Bush, Saddam Hussein, Osama bin Laden, Gunungan Tsunami Aceh, Gunungan Harry Potter, Batman, wayang alien, wayang tokoh-tokoh politik, dan lain-lain membuat pertunjukannya selalu segar, penuh daya kejut, dan mampu menembus beragam segmen masyarakat.
Ribuan penonton selalu membanjiri saat ia mendalang. Keberaniannya melontarkan kritik terbuka dalam setiap pertunjukan wayangnya, memosisikan tontonan wayang bukan sekadar media hiburan, melainkan juga sebagai media alternatif untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.
14 Mei 2018 lalu, publik dibuat sedih dg berpulangnya Ki Enthus ke Rahmatullah. Beliau yg kebetulan saat itu juga menjabat Bupati Tegal periode 2014-2019, menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr. Soeselo, Slawi, Kabupaten Tegal. Dan dikebumikan di TPU Desa bengle, Kecamatan talang, Kabupaten Tegal.
Semoga amal baik beliau diterima Allah SWT. Serta diampuni dosa-dosanya.. Aamiin. Red