Landhuis Pondok Ged, Asal Usul Daerah Pondok Gede Jakarta Timur
Jakarta, Kompasline News - Landhuis Pondok Gede merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang sudah musnah.
Gedung cantik perpaduan arsitektur Jawa dan Belanda itu rata dengan tanah pada tahun 1992 untuk dijadikan pusat perbelanjaan Plaza Pondok Gede.
Padahal Landhuis yang dibangun oleh pendeta Johanes Hooijman tahun 1775 itu merupakan penanda berdirinya kawasan di Timur Jakarta yang berbatasan dengan kota Bekasi.
Dipercaya bahwa asal usul nama Pondok Gede yang mencakup wilayah Pondok Melati, Jatiwaringin, Jatiwarna, Jatiasih, Jatimakmur, Jatibening, Jatikarya, dan beberapa wilayah Jakasampurna di Bekasi berasal dari sebuah villa peristirahatan besar milik tuan tanah Belanda yang mengusahakan perkebunan Tebu jauh ditenggara benteng kota Batavia.
Landhuis Pondok Gede pernah dimiliki oleh seorang pengusaha kaya berdarah Yahudi bernama Lendert Miero pada awal abad 19 yang wafat tahun 1834 dan dimakamkan di pekarangan bangunan utama dan tak luput dari penghancuran total landhuis Pondok Gede.
Setelah kemerdekaan Landhuis Pondok Gede dan lahan sekitarnya dikuasai oleh Koperasi Angkatan Udara. Meski tergolong bangunan bersejarah dan masuk kategori cagar budaya, tidak membuat landhuis Pondok Gede 'kebal' dari beringasnya pembangunan ibukota.
Sempat beberapa puluh tahun dalam kondisi terbengkalai dan dipagari oleh pagar seng, 'pondok' yang mirip istana ini akhirnya menyerah oleh 'tangan tangan' buldozer, setelah sempat berdiri selama lebih dari 200 tahun.
Berikut gambar landhuis Pondok Gede sebelum dihancurkan temasuk gambar interior nya yang 'mewah' dan berkelas untuk zamannya. Red